Rasulullah Saw Menimbulkan Krisis dalam Akal Orang Barat

Agustus 10, 2007 at 9:05 am 4 komentar

Sebagian peneliti kembali mengkaji akar-akar lain dari kebencian orang yang melecehkan dan memusuhi Rasulullah Saw. Setelah mereka mengkaji sejarah Rasulullah Saw, mereka melihat bahwa pribadi Rasulullah Saw adalah penyebab krisis bagi pemikiran Barat. Hal itu merupakan rangkuman pemikiran sejumlah intelektual, seperti Dr Basim Khafaji, direktur Pusat Kajian Kemanusian Arab di Amerika.
Dr Basim Khafaji mengatakan bahwa Barat melihat Muhammad telah mempersembahkan pemahaman yang mungkin bisa menghancurkan pemikiran Barat dari asasnya, yaitu sentralisasi Allah Ta’ala dalam kehidupan manusia. Hal itu bertolak belakang dengan teori Barat yang dibangun di atas logika dan akal pemikiran manusia.

Karen Armstrong yang menulis buku Muhammad, mengatakan,”Kita harus berpikir bahwa orientasi permusuhan terhadap Islam di Barat adalah bagian dari sistem tata nilai Barat, yang telah mulai terformula bersamaan dengan masa kebangkitan dan Perang Salib.”

Karen Armstrong melanjutkan, ”Itu adalah awal Barat mengembalikan jati dirinya, saat pribadi Yesus telah mengubah agama Kristen dalam pemikiran Barat menjadi individu yang disembah secara alamiah. Dalam pandangan para penganut agama, Tuhan diubah menjadi pribadi atau Tuhan dalam gambaran individu yang telah mengorbankan darahnya bagi seluruh kesalahan mereka yang telah dan yang akan datang.”

Karen Armstrong menambahkan, ”Sedangkan yang meninggalkan agama Kristen secara total dan menjadi atheis atau tidak beragama, maka Yesus tetap menjadi kendali dalam sikap-sikap pemikiran mereka, bahwa dia adalah seorang individu. Untuk itu tidak ada bedanya dengan manusia lainnya…” Adapun hubungannya dengan Muhammad Saw, jelas bertentangan dengan semua agama dan sekularisme pemikiran Barat.

Muhammad Saw menghendaki tetap menjadi individu dengan segala makna kemanusiannya, dan menolak menjadi Tuhan dalam bentuk manusia. Dengan begitu, dia bertolak belakang dengan pemahaman para penganut agama di Barat terhadap Tuhan yang telah mereka kenal.

Untuk itu, mereka membenci Rasulullah Saw. Apalagi, Muhammad Saw sangat bertolakbelakang dengan keinginan kaum atheis, karena dalam ajaran Rasulullah Saw, manusia dianjurkan-sebagaimana yang diperintahkan Penciptanya-untuk banyak melakukan ibadah, amal-amal, dan mentaati semua aturannya, serta mendahulukan kebebasan umum atas kebebasan individu.

Mungkin ada yang mengatakan bahwa negara-negara Barat telah banyak terbebas dari pemikiran agama Kristen. Namun mereka tidak bisa membebaskan diri secara mutlak terhadap pengaruh ide dan pemikiran Kristen terhadap rakyat mereka yang mendahulukan keteladanan pribadi Yesus-setelah mengubahnya-dalam menghadapi pribadi Nabi Muhammad Saw. Itulah barangkali penafsiran Barat yang menyerang Nabi Muhammad yang mulia.

Kegelisahan
Ketika Barat melihat pribadi Nabi yang mulia sebagai contoh idola yang paripurna dengan segala kesempurnaan manusia, maka inilah yang tidak mungkin bagi Barat dengan segala pemikiran, teori, dan praktiknya untuk sampai pada rasio mereka. Dengan pembedaan dari orang-orang Barat seperti ini, maka vonis terhadap contoh semacam ini menjadi kegelisahan hakiki.

Salah satu masalah permusuhan Barat terhadap Nabi Saw yang historis adalah bahwa dia datang dengan sistem politik dan pemikiran yang sangat sempurna dan menyeluruh yang bisa menyingkirkan aturan dan tatanan sosial politik Barat yang sudah baku pada waktu itu.

Universalitas ajarah Rasulullah Saw termasuk dalam cara-cara pengorganisasian, pemerintahan, dan pengelolaan masyarakat. Dan terakhir, dalam hubungan sosial di dalam masyarakat, serta antara masyarakat yang heterogen. Muhammad Saw datang dengan kesederhanaan sistem yang sempurna, pararel dengan sistem Barat, bahkan menjadi alternatif pengganti yang kuat bagi sistem Barat.

Banyak intelektual Barat yang melihat Muhammad Saw sebagai sosok yang menyebabkan bangkitnya semangat perjuangan dan perlawanan dalam kehidupan Arab dan kaum Muslimin di masa lampau. Bahwa agama Islam adalah penggerak utama bagi seluruh ide dan pemikiran perlawanan yang masih hidup di dalam pemikiran dan perilaku bangsa-bangsa Islam.

Para intlektual Barat melihat bahwa risalah, pemikiran, dan dakwah Muhammad turut mempersembahkan andil pemikiran, psikologi, dan ideologi bagi upaya seorang Muslim dalam memenangkan dirinya, serta tidak menyerah kepada ”syahwat kehidupan” serta ”perhiasan dunia” yang digeluti orang-orang Barat. Perlawanan juga terjadi dalam hal penncegahan upaya hegemoni pemikiran, peradaban, dan ekonomi Barat terhadap kehidupan kaum Muslimin dan Arab.

Sesungguhnya pemikiran Barat modern tidak mampu mempersembahkan tafsir materi atau rasio apapun terhadap perlawanan Palestina atau Irak. Atau terhadap tekad bangsa-bangsa Arab-yang terlihat lemah dan terbelakang-untuk menolak contoh model Barat dalam kehidupan dan kembalinya bangsa-bangsa ini kepada Islam baik secara politik, ekonomi, dan peradaban. Tidak ada interpretasi realitas yang meyakinkan, kecuali dengan melempar celaan dan kebencian terhadap Nabi Muhammad Saw.

Meningkatnya perlawanan bersenjata secara tajam dan penolakan peradaban Barat mungkin saja membuat mereka menyiagakan gelombang baru untuk menyerang pribadi Nabi Saw yang mulia. Bisa jadi di sana ada sebab atau motif-motif lain untuk terus-menerus melakukan pelecehan. Tapi bisa jadi pelecehan terhadap agama ini dimaksudkan untuk menyalakan sumbu krisis dalam hubungan antar peradaban, atau memanfaatkan kemarahan Islam atas pelecehan terhadap Rasulullah Saw ini dalam membuat peta politik baru.

Entry filed under: Tsaqofah Islamiyah.

Mereka Takut Terhadap Penyebaran Islam yang Pesat Anti Islamofasisme, Nama Baru untuk Ide Lama

4 Komentar Add your own

  • 1. Ersis Warmansyah Abbas  |  Agustus 21, 2007 pukul 3:43 pm

    Numpang baca … saya lagi melengkapi referensi tentang Rasulullah

    Balas
  • 2. macfudin  |  Desember 20, 2007 pukul 5:58 am

    menurut saya negara barat tidak membenci muhammad tapi asal usul islam dan kristen lah yang menyebabkan adanya perang. perseteruan tentang penempatan nabi isa almasih aja udah beda, makanya saling sirik satu sama lain.

    Balas
  • Muhammad saw. menimbulkan krisis dalam akal orang Islam sendiri, karena tingkah polah umatnya:
    1. Al Furqaan (25) ayat 30: Al Quran sebagai kandungan isi kitab suci Al Baqarah (2) ayat 2, Al Waaqi’ah (56) ayat 77,78,79, telah ditinggalkan.
    2. Al Qamar (54) ayat 17,22,32,40: Padahal Al Quran itu mudah, yaitu, wajib menunggu-nunggu dan tidak melupakan:
    3. Al A’raaf (7) ayat 52,53: Datangnya Allah setelah Muhammad saw. menurunkan HARI TAKWIL KEBENARAN KITAB dan diprotes sesuai At Taubah (9) ayat 97.
    4. Fushshilat (41) ayat 44: Datangnya Allah menjadikan Al Quran dalam bahasa asing ‘Indonesia” selain dalam bahasa Arab dan diprotes sesuai At taubah (9) ayat 97.
    5. Thaha (20) ayat 114,115: Datangnya Allah menyempurnakan pewahyuan Al Quran, berkat do’a pengetahuan agama oleh manusia dan diprotes sesuai At Taubah (9) ayat 97.
    6. Al Mujaadilah (58) ayat 6,18,22: Datangnya Allah membangkitkan semua manusia dengan ilmu pengetahuan agama dan diprotes sesuai At Taubah (9) ayat 97.
    7. Ibrahim (14) ayat 5, Al Jaatsiyah (45) ayat 14: Datangnya Allah menurunkan hari-hari Allah sebanyak tidak kurang dari 400 ayat dan diprotes sesuai At Taubah (9) ayat 97.

    Wasalam, Soegana Gandakoesoema, Pembaharu Persepsi Tunggal Agama millennium ke-3 masehi

    Balas
  • Yang seharusnya Rasulullah saw. menimbulkan rahmatan lil alamin dalam Akal Orang Barat. Pedapat selain yang ini adalah salah kaprah dan umatnya menyesatkan Rasulullah saw.sendiri. Kasian deh looo!

    Salamun ‘alaikum daiman fi yaumiddin, Soegana Gandakoesoema, Pembaharu Persepsi Tunggal Agama millennium ke-3 masehi.

    Balas

Tinggalkan komentar

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Agustus 2007
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Telah Dikunjungi

  • 170.016 Pengunjung
Add to Technorati Favorites